Rabu, 21 Maret 2012
Laboratorium Teknologi Benih, Laboratorium Kehutanan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Oleh Mahasiswa Jurusan Kehutanan Angkatan 2009.
Debit air adalah volume air per satuan waktu. Debit air di saluran atau di sungai atau di permukaan tanah menunjukkan kekuatan air untuk menimbulkan erosi dan pengangkutan tanah hasil erosi. Semakin besar debit air semakin besar kekuatan untuk menimbulkan erosi dan pengangkutan tanah hasil erosi.
Cara kerja praktikum ini :
A. PENGUKURAN LUAS PENAMPANG ALIRAN
1. Tentukan station pengukuran dengan menetapkan titik awal (P1) dan akhir (P2).
2. Ukur lebar permukaan air dan tentukan titik tengahnya.
3. Pasang tongkat pada bagian hulu (P1) dan muara (P2) pada station pengamatan.
4. Ukur panjang station dan luas penampang aliran dengan membagi menjadi beberapa segmen.
5. Ukur kedalaman air di setiap pembatas segmen.
6. Ukur lebar setiap segmen pada permukaan air dan menghitung luas penampangnya.
B. PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN
1. Letakkan pelampung kurang lebih 5 meter sebelum P1 di tengah saluran/sungai.
2. Pengukuran waktu dimulai saat pelampung sejajar dengan titik awal (P1).
3. Pengukuran waktu diakhiri saat pelampung sejajar dengan titik akhir (P2).
4. Lakukan pengukuran 3 kali dengan cara yang sama dan hitung kecepatan rata-ratanya
C. PERHITUNGAN DEBIT ALIRAN
Debit aliran ditentukan dengan rumus :
Q = V x A x K
dimana :
Q = debit aliran m3/mnt
V = kecepatan aliran , m/mnt
A = luas penampang aliran, m2
Dokumentasi praktikum ini :
Untuk data pengamatannya, baru minggu depan di up load, sekarang masih di kerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar