Rabu, 02 November 2011

Penjarangan


Selasa, 01 November 2011; semester ganjil 2011-2012: angkatan 2009

Penjarangan dimaksudkan untuk mencapai kulitas tegakan akhir dan kualitas benih akhir yang bermutu baik. Ada beberapa jenis teknik penjarangan. Penjarangan dapat dibagi menjadi penjarangan Mekanis, penjarangan seleksi, penjarangan atas, penjarangan bawah,rouging,dll. Penjarangan mekanis didasarkan pada pelebaran jarak tanam yang dilakukan setiap beberapa tahun sekali. Penjarangan atas/tinggi adalah penjarangan pohon yang paling tinggi sehingga mengganggu pertumbuhan pohon yang lain. Penjarangan rendah adalah penjarangan pada pohon-pohon yang tertekan karena pertumbuhan yang lambat. Penjarangan seleksi dilakukan pada pohon-pohon yang jelek dan terkena hama dan penyakit. Rouging adalah penjarangan yang dilakukan untuk memperoleh seedlot yang baik pada CSO/SSO/Sumber benih dengan mengadu masing-masing asal sumber genetik, dan sumber genetik yang baik dipertahankan. Jika berasal dari APB maka rouging hanya mengurangi pohon-pohon dengan fenotip jelek sehingga tidak mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan pada saat Breeding.
Praktikum ini berusaha memberikan gambaran tentang teknik penjarangan pada hutan tanaman baik itu yang dilakukan pada tegakan biasa maupun pada sumber benih.

Praktikum ini masih dalam bentuk presentasi, karena praktikum yang sesungguhnya nanti di KPH jember.
Dokumentasi praktikum kali ini :



Selengkapnya...

pengaruh kedalaman terhadap perkecambahan

Semester ganjil tahun akademik 2011-2012; rabu, 02 november 2011.angkatan 2010

Kedalaman benih berpengaruh terhadap energi yang harus dikeluarkan untuk mengangkat kotiledon keatas permukaan agar mendapat cahaya. Benih yang cadangan makanannya sedikit akan mati sebelum mencapai permukaan bila penanamannya terlalu dalam.
Kedalaman penanaman biji yang optimal bervariasi berdasarkan kondisi lingkungan dan spesiesnya. Dalam kondisi lembab, biji cepat berkecambah jika diletakkan di permukaan medium. Dalam kondisi di persemaian, akan lebih baik jika biji ditutup dengan lapisan medium yang tipis untuk menghindari kerusakan karena panas atau kekeringan. Biji-biji yang berukuran kecil juga lebih baik diselimuti lapisan medium tipis untuk menghindari terlemparnya biji karena air/penyiraman (Schmidt, 2000).
Ketika tunas daun telah terbentuk dan semai mulai melangsungkan asimilasi sendiri, maka kelangsungan hidup semai itu tergantung sepenuhnya pada cadangan yang dimiliki oleh biji. Karena itulah biji berukuran kecil (memiliki cadangan sedikit) harus ditanam pada tempat yang lebih dangkal dibanding biji dari jenis yang sama yang ukurannya lebih besar (cadangannya lebih banyak). Sehubungan dengan itu, Hartmann dan Koster (1997) menyatakan bahwa biji harus ditanam pada kedalaman 3 atau 4 kali diameternya. Untuk biji yang besar (diameter >1,5 cm), kedalaman yang dibutuhkan adalah 2 kali diameternya. Biji yang butuh cahaya untuk perkecambahannya harus ditanam pada kondisi yang tidak terlalu dalam.

Cara kerja praktikum ini :
1.Menyiapkan seed box dan benih mahoni.
2.Memilih benih yang kenampakkannya bagus, untuk masing-masing seed box 33 benih.
3.Benih diletakkan dengan teratur dan ditutup dengan menggunakan pasir masing-masing kelompok dengan kedalaman 1 cm, 2 cm, 3, cm, 4 cm. Tiap kelompok wajib mengamati keempat cara ini.
4.Pengamatan pengaruh kedalaman dilakukan tiap 2 hari sekali dengan mencatat :
a.Jumlah benih yang hidup, mati, rusak, dan tidak berkecambah
b.Menghitung persentase perkecambahan dan laju perkecambahan seperti pada Acara III.

Beberapa dokumentasi praktikum ini :







Selengkapnya...

Senin, 17 Oktober 2011

Struktur Benih

semester ganjil 2011/2012; angkatan 2010; rabu, 12 oktober 2011. angkatan 2010
Perkembangbiakan tumbuhan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan usaha untuk memperbanyak tanaman melalui bagian – bagian tanaman, antara lain melalui akar, batang, cabang, umbi, anakan dan daun. Perkembangbiakan ini dapat dilakukan dengan cara cangkok, stek, sambung/ perundukan, kultur jaringan. Secara generatif merupakan cara perbanyakan tanaman melalui biji/benih.
Bagian – bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar yaitu :
1.Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon (calon daun).
2.Jaringan penyimpanan cadangan makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu : kotiledon, endosperm, perisperm, gametophyte betina yang haploid misal pada kelas gymnospermae yaitu pinus (Pinus sp)
3.Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji (testa), sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang – kadang bagian dari buah. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insektisida.

Pada praktikum ini praktikan diwajibkan membawa sampel buah dan benih khususnya tanaman kehutanan. Menggambar secara lengkap dengan bagian - bagiannya dan membelah secara membujur dan melintang. serta menyertakan diameter biji/buah dan warna dari masing-masing bagian.







Selengkapnya...

PERBENIHAN TANAMAN HUTAN



Semester Ganjil 2011/2012; Angkatan 2009; Selasa 11 oktober 2011. angkatan 2010
Sumber benih dapat diperoleh dari tiga cara yaitu lewat tegakan sembarang, areal produksi benih, dan kebun benih. Kebun benih dapat dibagi menjadi dua yaitu kebun benih semai dan kebun benih klon. Apabila bahan tanaman untuk membuat kebun benih berasal dari semai/biji maka dinamakan kebun benih semai (SSO),apabila berasal dari Klon/organ vegetatif tanaman unggulmaka diberi nama kebun benih klon.
Praktikum ini akan mencoba mensimulasikan masing-masing sumber benih dalam hal pembuatan, pemeliharaan dan pengambilan benih hutan beserta penanganan benihnya.

Sebelum praktikan terjun langsung ke lapang/ field trip, praktikan diwajibkan untuk mencari bahan untuk diskusi melalui presentasi, dengan harapan praktikan paham sebelum melihat langsung di lapang.




Selengkapnya...

Kamis, 08 September 2011

Penerimaan Asisten Laboratorium Kehutanan

Diberitahukan kepada mahasiswa/i Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian - Peternakan UMM yang berminat menjadi Asisten di Laboratorium Kehutanan, harap mendaftarkan diri ke Lab. Kehutanan Fakultas Pertanian - Peternakan UMM.
Dengan persyaratan sebagai berikut :
1.Menyerahkan surat lamaran
2.Menyerahkan foto kopi KHS (Smt.2 – terakhir )
3.Semester V
4.Nilai mata kuliah yang diminati minimal B
5.Pas photo 3 x 4 (1 lembar)
Pendaftaran dimulai tanggal 12 - 19 September 2011
Demikian pengumuman ini atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Selengkapnya...

pendaftaran praktikum semester ganjil 2011-2011

PENGUMUMAN
Untuk mahasiswa Jurusan Kehutanan yang mengikuti praktikum semester Ganjil tahun akademik 2011/2012 di Laboratorium Kehutanan harap mendaftarkan diri dengan ketentuan sebagai berikut :

NO MATA PRAKTIKUM SEMESTER / JUR
1. Silvika III Kehutanan
2. Kesuburan Tanah dan Pemupukan III & V Kehutanan
3. Inventarisasi Hutan V Kehutanan
4. Silvikultur Hutan Tanaman V Kehutanan

Keterangan :
1. Pendaftaran praktikum dengan menyerahkan 1 lembar foto kopi kwitansi her registrasi dan SPP semester ganjil tahun akademik 2011/2012 ke Laboratorium Kehutanan.
2. Pendaftaran praktikum mulai tanggal 09 - 19 September 2011 (jam 08.00 s/d 13.00 wib).
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Malang, 08 September 2011
a/n Ka. Lab. Kehutanan
Ka. Jur. Kehutanan


Ir. Nandang Rahayu, MP

Selengkapnya...

Selasa, 23 Agustus 2011

Idul Fitri

Tak terasa satu bulan sudah kita berpuasa, menahan haus dan lapar. Tak terasa pula laboratorium kehutanan melayani teman - teman mahasiswa dengan praktikum, penelitian, perbaikan nilai dan lain - lain.
Di sela - sela itu semua kami sebagai warga lab sadar banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami semua mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1432 H Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Selengkapnya...

Rabu, 08 Juni 2011

Nilai praktikum silvikultur, perlindungan hutan, konservasi tanah dan air, dedrologi

Setelah semua rangkaian praktikum di ikuti, sekarang tinggal lihat hasilnya :
1. praktikum silvikultur







No NIM Nama
1 09740001  Muhlis Subhan
2 09740005  Putra Adil Tanpati
3 09740006  Nur Latifah
4 09740007  David Ory Alvian
5 09740008  Milyan Ayu Yulanda
6 09740009 Johanes Dominggus Armin
7 09740013  Prastyo Hadi Wibowo
8 09740014  Refvian Deki Kayonatan
9 09740016  Lukmanul Hakim
10 09740017  Ratna Ika Mulawardani
11 09740018  Muchsin M . Said
Total
61.13
74.23
72.62
79.20
73.81
70.18
65.91
71.62
61.12
65.34
61.44




Selengkapnya...

Senin, 09 Mei 2011

Penjarangan

, Sabtu, 7 Mei 2011, BKPH Pujon, Pujon.
Tanaman Hutan akan tumbuh baik jika memperoleh nutrisi/hara yang cukup, cahaya matahari, dan ruang tumbuh bagi akar dan tajuk yang cukup. Sangat penting untuk mengatur jarak tanam agar tercapai tujuan tersebut. Pengaturan jarak tanam juga biasanya memperhatikan kesehatan tegakan, dengan cara menebang pohon-pohon yang sakit dan jelek agar tidak mempengaruhi kesehatan tegakan secara keseluruhan. Tindakan mengurangi jumlah pohon dan memperbesar jarak tanam itu dikenal dengan penjarangan.
Ada 5 metode penjarangan, yaitu :
1.      Penjarangan rendah, pohon yang dijarangi  adalah pohon dengan tajuk terendah / pohon-pohon yang tertekan karena pertumbuhan yang lambat
2.      Penjarangan tinggi, penjarangan pohon yang paling tinggi sehingga mengganggu pertumbuhan pohon yang lain
3.      Penjarangan seleksi, dilakukan pada pohon-pohon yang jelek dan terkena hama dan penyakit
4.      Penjarangan mekanis, didasarkan pada pelebaran jarak tanam yang dilakukan setiap beberapa tahun sekali.
5.   Penjarangan bebas, penjarangan ini merupakan kombinasi dari keempat metode yang telah disebutkan di atas.
Cara kerja praktikum ini :
1. Mengamati tegakan yang ditunjuk oleh pembibing
2. Menentukan letak petak ukur dan membuat petak ukur tersebut letak petak ukur paling  dekat 25 m dari jalan (bentuk lingkaran luas 0,1 ha).
3.  Menghitung jumlah pohon penyusun tegakan dalam petak ukur tersebut
4.  Mengukur peninggi pada petak ukur tersebut (luas pu 0,1 = 10 pohon tertinggi).
5. Menentukan Umur, Bonita, NPP, Nn dan Nm



Selengkapnya...

Persemaian

Sabtu, 7 Mei 2011,BKPH Pujon, Pujon, Batu.
Praktikum kali ini, langsung melihat ke lapang dengan tujuan Mahasiswa bisa melihat secara langsung di lapang. 
Persemaian di kedungrejo termasuk persemaian permanen, yang artinya persemaian tersebut akan terus berproduksi sepanjang tahun, dan tempatnya tetap. Jenis tanaman yang dibudidayakan disini pinus merkusii dan damar. Pada saat kunjungan lapang yang ada hanya bedeng sapih saja, karena semua semai sudah di overspin.
dokumentasi praktikum lapang :


Selengkapnya...

Kebakaran hutan

Kamis, 5 Mei 2011, Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian - Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Kebakaran hutan merupakan salah satu gangguan yang cukup penting terhadap kelestarian hutan, baik secara materi maupun secara ekologis, sehingga hal ini di indonesia telah menjadi permasalahan nasional.

Terjadinya kebakaran hutan secara garis besar dibagi menjadi 3 :
a.       Kegiatan manusia
Misalnya : sengaja dibakar, bekas pembakaran, api rokok, api dari kendaraan
b.      Faktor alam
Misalnya : petir dan aktivitas gunung berapi
c.       Sebab lain
Yaitu oleh sebab – sebab yang tidak atau belum diketahui
 Cara kerja praktikum ini :
1. Menyiapkan ranting pohon kehutanan dengan perlakuan yang berbeda-beda ( ranting pohon yang basah, dijemur 3 hari dan dijemur 1 minggu)

Selengkapnya...

Gangguan tanaman oleh gulma

Kamis 5 Mei 2011, Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian - Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya dan mengadakan kompetisi dengan tanaman pokok atau tumbuhan yang yang nilai negatifnya melebihi nilai positifnya. Potensi suatu tumbuhan untuk berperan sebagai gulma diantaranya ditentukan oleh oleh sifat-sifat sebagai berikut:
·        Persebaran tempat tumbuh yang luas,
·        Laju pertumbuhan yang tinggi dan cepat mencapai pertumbuhan generatif,
·        Kemampuan menghasilkan biji sepanjang tahun,
·        Mempunyai agen penyerbuk yang banyak,
·        Kemampuan menghasilkan biji yang melimpah dan tahan kekeringan,
·        Kemampuan untuk membentuk tajuk yang rapat
·        Kemampuan menghasilkan buji yang mudah tersebar
·        Kemampuan untuk menghasilkan senyawa allelopati,
                       Kemampuan membelit
Cara kerja praktikum ini :
1. Melakukan kunjungan ke lokasi hutan mini

Selengkapnya...

Selasa, 03 Mei 2011

Penggadaan bibit dari stump, puteran dan cabutan

selasa 3 mei 2011, laboratorium teknologi benih dan green house kehutanan, fakultas pertanian - peternakan, universitas muhammadiyah malang.
Pengertian :
Stump  atau tungkul, yaitu bagian tanaman yang terdiri dari batang dan akar. Stump dibuat dari bibit di persemaian dengan diameter batang, panjang  batang dan akar yang telah ditentukan.  
Penanaman sistem puteran, yaitu menanam bibit yang di ambil dari persemaian atau anakan yang tumbuh di bawah tegakan hutan dengan tidak merusak sistem perakaran, dan tanah yang terikat dalam system perakaran dijaga secara baik pada saat bibit diambil. 
Sedang penananam sistem cabutan, yaitu mengambil atau mencabut semai dari tempat semula tanpa menyertakan tanah yang melingkupi tanaman tersebut. Atau menanam bibit yang diambil dari persemaian dengan cara mencabut. untuk sistem tanam bibit cabutan, bibit diambil dari persemaian yang telah mencapai tinggi mencapai tinggi 30 - 100 cm, bibit yang dipilih memiliki keseimbangan antara sistem perakaran dengan bagian batangnya, dipilih bibit yang sehat, kemudian dilakukan pollarding. Pollarding adalah memangkas sebagian ranting dan pucuk serta bagian akar cabang yang terlalu panjang. Bibit yang dihasilkan dari pollarding disebut pollard.
Cara kerja praktikum ini :
1. menyiapkan media tanam, yaitu arang sekam : pasir : tanah dengan perbandingan 1:1:1, kemudian memasukkan ke polibag yang telah disediakan
 
Selengkapnya...

Kamis, 28 April 2011

Pengenalan Gejala Kerusakan Tanaman Oleh Faktor Biotik dan Abiotik

Kamis 29 April 2011
Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian - Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Kerusakan tanaman disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor abiotik dan faktor biotik. Lingkuangan abiotik secara langsung berperan sebagai faktor tempat tumbuh hutan atau tanaman penyusun hutan. Kelangkaan atau ketersediaan faktor abiotik yang berlebihan dapat menyebabkan penyimpangan atau kerusakan pertumbuhan tanaman. Penyimpangan kondisi lingkungan abiotik dapat terjadi secara alami karena penyimpangan musim atau bencana alam dan juga dapat terjadi karena kesalahan pengelolaan serta budidaya. 
Karena faktor-faktor abiotik mampu menimbulkan gangguan pada tanaman, maka kerusakan yang disebakannya dikenal sebagai penyakit abiotik atau non-infaction disease. Sedangkan kerusakan abiotik sering kali disebut sebagai kerusakan yang tidak menular. Penyakit abiotik merupakan suatu penyakit tanaman yang tidak disebabkan oleh pathogen atau makhluk hidup. 
Cara kerja praktikum ini :
  1. mengamati pohon/tanaman yang mengalami kerusakan
  2. membuat analisis yang tepat untuk tanaman yang mengalami kerusakan oleh faktor biotik dan abiotik.
  3. menggambar  dengan jelas tanaman/ pohon yang mengalami kerusakan oleh faktor abiotik dan biotik. 
  4. mencatat data mengenai ciri khusus yang mengarah ke gejala tersebut.   
dokumentasi praktikum :


Selengkapnya...

menghitung cacing tanah

Kamis, 28 April 2011
Laboratorium Kehutanan, Fakultas Pertanian - Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Cacing tanah merupakan salah satu binatang tanah yang mempunyai peranan sangat penting dalam menjaga kesuburan tanah. dalam aktivitasnya, cacing tanah menghasilkan lubang - lubang dalam tanah yang dapat memperbaiki aerasi tanah. 
Cara kerja praktikum ini :
1. masing - masing kelompok mencari dan menentukan lokasi pengamatan

2. meletakkan frame pada permukaan tanah dalam 1 luasan lokasi pengamatan yang telah ditentukan 
    kemudian  secara manual cacing diambil dari dalam tanah "hand sorting methods"



Selengkapnya...

Jumat, 22 April 2011

fieldtrip morfologi pohon

minggu, 17 april 2011
kebun raya purwodadi, jawa timur.
Kali ini praktikum dilakukan langsung di kebun raya purwodadi, untuk melihat pohon atau tanaman yang lain secara langsung, karena disana ada berbagai macam pohon, dan tersedia hutan. Praktikum ini kelanjutan dari praktikum yang telah dilakukan di laboratorium.
Berikut  dokumentasi praktikum lapang dendrologi.
Selengkapnya...

Kamis, 14 April 2011

pengenalan hama molusca, lepidopthera dan orthoptera

Kamis, 14 April 2011
laboratorium teknologi benih, fakultas pertanian - peternakan, universitas muhammadiyah malang

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis, ciri morfologi hama nematoda dan akibat yang ditimbulkan oleh hama tersebut.
Cara kerja praktikum ini :

1.      Masing – masing kelompok membawa hama nematoda, yang berbeda antara kelompok yang satu dengan yang lain.

Selengkapnya...

mengamati perakaran tanaman

Kamis, 14 April 2011
laboratorium kehutanan, fakultas pertanian - peternakan, universitas muhammadiyah malang


Fungsi akar bagi tanaman adalah peran akar dalam menyerap unsur-unsur dalam tanah untuk kemudian disalurkan ke atas melalui batang, ranting dan sampai pada daun tanaman. Selain itu, akar mampu mencengkeram tanah atau sebagai jangkar bagi tanaman sehingga tanaman tidak akan roboh.
Praktikum ini bertujuan mahasiswa mampu mengukur total panjang akar dan berat kering akar per unit volume dan mampu membedakan jenis-jenis akar.
Cara kerja praktikum ini :
1.      Pengukuran panjang akar dilakukan dengan mengambil sampel tanah yang terdapat akar pada kedalaman 0-20 cm dengan menggunakan bor. 

Selengkapnya...

morfologi bunga


Selasa, 12 April 2011
laboratorium tanah, fakultas pertanian – peternakan, universitas muhammadiyah malang
Acara IV morfologi bunga
Praktikum ini bertujuan mengenal dan mengidentifikasi morfologi bunga yang di jumpai di lapangan serta mengetahui fenologi bunga, sehingga mahasiswa tau bagian – bagian bunga yang meliputi :
1.      Tangkai bunga (pedicellus)
2.      Dasar bunga (receptaculum)
3.      Perhiasan bunga (perianthium)
o     Kelopak (Calyx), helaiannya disebut sepal
o     Tajuk/mahkota bunga (corolla), helaiannya disebut petal
4.      Alat kelamin /alat persarian (Sporophyllum)
o     Benangsari (Stamen), dengan serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan. Seluruh benangsari disebut Androecium.
o     Putik (Pistillum) dengan bakal biji (Ovulum) yang mengandung sel telur. Terdiri dari satu atau lebih daun buah (Carpellum).

 bagian - bagian bunga

Selengkapnya...

Senin, 11 April 2011

Penataan Areal Kerja (PAK)

Senin, 11 April 2011
Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian – Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Presentasi  :    Acara III Penataan Areal Kerja (PAK)
Praktikum kali ini mengenai Penataan Areal Kerja (PAK). Praktikum Penataan Areal Kerja bertujuan untuk mengetahui fungsi dan cara membuat Penataan Areal Kerja dalam system TPTI.. Dalam praktikum ini dilakukan pengenalan dan pendalaman sebelum praktikan turun langsung ke lapang. Para praktikan diharuskan mencari materi-materi yang bersangkutan dengan materi praktikum, setelah itu praktikan mempresentasikannya.  Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar praktikan paham dan mengerti tentang materi praktikum sebelum para praktikan terjun langsung kelapang.





Dokumentasi Praktikum saat presentasi dan diskusi kelas
Selengkapnya...

Pengujian Mutu Benih


Selasa, 12 April 2011
Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian – Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
Acara IX Pengujian Mutu Benih
Praktikum kali ini meliputi  kebersihan, kemurnian, keaslian benih serta viabilitas benih. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kualitas benih.
1.      Praktikum dimulai dengan pretest terlebih dahulu


2.      Masing – masing praktikan mendapat 1 benih sampel untuk dihitung kebersihan, kemurnian, keaslian serta viabilitas benih.
3.      Benih yang masih tercampur dengan yang lain, dipilah – pilah antara kotoran, benih lain selain yang dimaksud serta varietas yang berbeda. Kemudian dihitung dengan rumus
Kebersihan benih =   Berat benih sampel – Berat kotoran       X 100%
                                                    Berat sampel                                 
Kemurnian benih =    b.b.sampel-b.b.selain jenis benih di maksud     X    100%
                                                      Berat benih sampel                         
Keaslian benih     =    b.b.sampel –b.b.varietas dan jenis lain    X   100%
                                                   Berat benih sampel               
viabilitas biji = Jumlah biji – jumlah biji yang jelek       X   100%
Jumlah biji yang di amati
dokumentasi praktikum pengujian mutu benih
 















Selengkapnya...